Minggu, 28 April 2013

GAME FOR RADEON HD 7450M

Catatan :
Semua Game dibawah ini dimainkan dengan menggunakan Recorder / Perekam jadi tentu saja FPS yang didapatkan dalam video tersebut akan berkurang (lebih lambat) hingga 6-10 FPS dan ini terbilang cukup banyak.

Review VGA HD 7450M pada game Assassin Creed Revelation
Setting : High
Resolusi : 1360 x 768
FPS yang didapatkan (tanpa recorder) : 22-32 fps
       
Review VGA HD 7450M pada game Assassin Creed 3
Setting : Medium / Normal
Resolusi : 1600 x 900
FPS yang didapatkan (tanpa recorder) : 28-40 fps
      
Review VGA HD 7450M pada game Far Cry 3
Setting : Low
Resolusi : 1366 x 768
FPS yang didapatkan (tanpa recorder) : 26-35 fps
      
Review VGA HD 7450M pada game GTA IV
Setting : High
Resolusi : 1366 x 768
FPS yang didapatkan (tanpa recorder) : 20-35 fps
     
Review VGA HD 7450M pada game Max Payne 3
Setting : High
Resolusi : 1280 x 720
FPS yang didapatkan (tanpa recorder) : 28-37 fps
        
  • HP 1000-1115TX dengan Prosesor Core i3-2350 + VGA HD 7450M 1GB
  • HP 1000-1205TX dengan Prosesor Core i3-2328 + VGA HD 7450M 1GB
  • SUMBER http://themaniax.blogspot.com

MOTHERBOARD UNTUK GAMING

Motherboard yang Dirancang Untuk Game

Beberapa brand ternama (seperti Asus, MSI, Gigabyte, AsRock, ECS, dan Biostar) memiliki project khusus untuk mengembangkan motherboard for gamer. Ya, mereka membentuk divisi khusus untuk pembuatan mobo yang ditargetkan untuk pasar profesional dan antusias gamer. Inilah beberapa motherboard pilihan untuk game dari vendor-vendor ternama:

ASUS RoG (Republic of Game)

Asus punya “Republic of Game” (RoG) series dengan jagoannya seri Formula/Sabertooth/Maximus
Game ON. Sound to Dominate, Speed to Win. Begitulah tag line untuk jajaran produk RoG ini. Asus menawarkan secara konsisten di jajaran “Repubic of Game”-nya hardware terbaik, performa tercepat, dan ide paling inovatif. Jika anda seorang gamer kelas elite, motherboard seri Formula/Sabertooth/Maximus sangat cocok untuk anda.
Asus Rampage IV Formula (Intel)
Motherboard Asus Rampage IV Formula
Gaming Motherboard Asus Rampage IV Formula
Untuk penggemar AMD
Asus Crosshair V Formula
Asus Crosshair V Formula ThunderBolt

Gygabyte G1.Killer Series (Sniper/Assassin/Guerrilla)

Gigabyte mempunyai motherboard yang dirancang khusus untuk gamer dengan seri G1.Killer (Sniper/Assassin/Guerrilla)
G1.Sniper 3 adalah keluaran terbaru (2012) dari seri G1-Killer GIGABYTE motherboard untuk game, yang telah dirancang khusus untuk antusias game 3D. Presisi adalah kunci di semua bidang desain motherboard, dengan perhatian terhadap detail sehingga menghasilkan kualitas motherboard dengan estetika untuk kecakapan teknis.
Motherboard Gigabyte G1.Sniper 3
Motherboard untuk game: Gigabyte G1.Sniper 3
Semua seri G1.Killer dimotori dengan chipset dari Intel. Untuk anda yang suka lebih suka AMD, anda bisa memilih Gigabyte GA-990FXA-UD7 sebagai alternatif.
Motherboard Gigabyte GA-990FXA-UD7
Motherboard Gigabyte GA-990FXA-UD7

AsRock Fatal1ty Gamer Series

AsRock dengan Fatal1ty memang sudah tidak asing lagi. Sejak awal kemunculannya board ini sudah populer di kalangan antusias game.
AsRock Fatal1ty X79 Champion (Intel)
AsRock Fatal1ty X79 Champion
AsRock Fatal1ty X79 Champion
AsRock Fatal1ty 990FX Professional (AMD)
Motherboard Fatal1ty AMD990FX Professional
Motherboard Fatal1ty AMD990FX Professional

MSI Big-Bang Series for Gamer

Mothberboard MSI yang dirancang khusus untu main game adalah seri Big-Bang. Motherboard MSI mempertahankan komitmen untuk stabilitas produk dan kehandalan dengan memperkenalkan komponen Military Class III! Selain penggunaan Hi-c CAP, SFC, dan CAP padat, MSI sekarang menggabungkan DrMOS II, generasi DrMOS yang memberikan Perlindungan Thermal terintegrasi Double untuk memaksimalkan umur komponen. Semua komponen Kelas Militer III telah lulus sertifikasi MIL-STD-810G, membuat komponen MSI Military Class III identik dengan kualitas premium dan stabilitas tertinggi.
MSI BigBang XPower II (Intel, X79)
Motherboard MSI BigBang XPower II
Motherboard MSI BigBang XPower II
Sayang semua seri BigBang MSI hingga saat ini tidak ada yang berbasis chipset AMD. Untuk anda penggemar AMD MSI 990FXA-GD80 bisa dijadikan alternatif, karena board ini dirancang untuk kelas atas (professional dan gamer) yang membutuhkan performa dan stabilitas.
Motherboard MSI 990FXA-GD80
Motherboard MSI 990FXA-GD80

ECS Black Series Untuk Power User dan Gamer

ECS memiliki pasukan Black Series untuk konsumen kelas menengah dan atas. Motherboard Black Series mencerminkan kestablilan tinggi dan teknologi overclock, tentu ini ditujukan untuk kepuasan pengguna entusias seperti overclocker dan gamer.
ECS X79R-AX (Intel)
ECS Black Series X79R-AX
ECS Black Series X79R-AX
Di jajaran AMD, dengan cipset terbaru (2012) FX990 ada ECS Black Series A990FXM-A untuk anda yang lebih suka dengan AMD seperti admin BisnisGameOnline.com
Motherboard Untuk Game ECS A990FXM
Motherboard Untuk Game ECS A990FXM

Biostar TPower Series

TPower merupakan mobo unggulan dari Biostar. TPower X79 merupakan motherboard TPower keluaran terbaru (2012) dari Biostar yang dikhususkan untuk kelas “Power” atau gamer antusias. Walaupun begitu harga mobo Biostar ini relatif murah dibandingkan dengan mobo lain di kelas gamer karena Biostar memang produsen yang mentarget kalangan menengah kebawah.
TPower X79 (Intel)
Motherboard Biostar TPower X79
Biostar TPower X79
Di kelas AMD ada Biostar Extreme Edition TA990FXE
Biostar TSeries TA990FXE
Biostar TSeries TA990FXE

Sedikit Tips Untuk Memilih Mobo Khusus Gamer

Sekarang anda tau bahwa memang ada motherboard yang sudah dirancang khusus untuk game, jadi kalau anda mau merakit komputer untuk game, tinggal pilih saja mobo yang memang sudah dirancang untuk itu.
Pikirkan lah untuk jangka waktu panjang ketika Anda memilih motherboard gaming terbaik untuk PC Anda. Jika Anda ingin motherboard anda masih bisa diandalkan dalam jangka waktu 2-3 tahun kedepan, maka saya akan merekomendasikan Anda memilih mainboard yang memang dirancang khusus untuk game dan keluaran terbaru.

Harga Kisaran Mohterboard Game

Sesuaikan dengan budget anda.
  • Asus, Gigabyte, AsRock, MSI adalah merek untuk kalangan atas dengan patokan harga yang juga cukup mahal biasanya mobo geme mereka dipatok harga Rp. 2 jt keatas untuk chipset AMD dan Rp. 3 juta keatas untuk chipset berbasis Intel.
  • Sementara ECS mentarget pasar menengah, pilihan Black Series cukup bervariasi dari harga Rp. 1 juta-an hingga Rp. 2,5 juta-an.
  • Dan Biostar biasanya mematok harga sekitar Rp. 1,5 jt untuk jajaran TPower mereka.
Anda bisa lihat harga-harga motherboard keluaran terbaru di Bhinneka.com

Tips Alternatif Motherboard Game Hemat

Bagi anda pecinta game yang tidak terlalu entusias seperti admin BisnisGameOnline.com yang main gamenya tidak terlalu sering dan cukup puas dengan tampilan grafis “medium” serta memiliki budget terbatas sehingga tidak mampu beli mobo dengan harga diatas Rp. 1,5 jt. Sebenarnya mobo “biasa” dengan harga satu juta-an juga sudah cukup mumpuni asalkan memilih dengan tepat. Berikut tips-nya.
  • Untuk komputer game sebaiknya pilihlah motherboard yang memiliki slot minimal 2x PCI-Express 16x dengan teknologi SLI dan/atau Crossfire.
  • Karena game PC terbaru seringkali membutuhkan memori besar, maka sebaiknya pilih motherboard yang memiliki slot memori minimal 4 slot. Motherboard untuk game biasanya memiliki minimal 4 slot memori.
  • Pilih motherboard dengan 100% solid capacitor, lebih tahan panas dan umur lebih panjang.
  • Pilih mobo dengan pendingin/heatsink yang mumpuni karena saat menjalankan aplikasi berat seperti game 3D maka chipset akan menjadi panas.
SUMBER: http://bisnisgameonline.com

Jumat, 12 April 2013

Ulasan tentang Hard Disk Drive beserta segala yang berhubungan dengan HDD

Pengertian dari HDD (Hard disk)

Pengertian HDD atau biasadi sebut juga hard drive adalah hardware storage yang tidak lain fungsinya adalah menyimpan data secara permanen Rewrite itu maksudnya dalah data yang ada dalam HDD dapat
Ditulis dan di hapus, di dalam HDD bila di gambarkan secara sederhana skema cara kerja HDD tidak jauh berbeda dengan ODD namun yang membedakannya adalah media untuk yang di pergunakan bila HDD memakai Disc magnetis yang di susun secara array dan pembaca dari disc tersebut adalah jarum magnetis sedangkan ODD disc yang di gunakan itu singgle disc namun belakangan juga sudah ada disc yang dual-layer dan pembacanya adalah optik.

HDD sendiri memiliki konektor yakni IDE dan SATA, namun ada juga yang menggunakan USB sebagai interfacenya hal ini di temukan pada HDD eksternal, namun baru-baru ini konektor IDE sudah jarang di pakai melainkan user sekarang lebih cenderung ke konektor SATA sebab karena kepraktisan dalam menggunakan dan kecepatannya yang pastinya lebih cepat dari IDE.

Bila anda bertanya bagaimana cara menetukan kecepatan sebuah HDD? Hal ini dapat terjawab dengan menilai sebuah HDD dari kecepatan berputarnya dalam hal ini disebut Rpm(Rotation per Minute) semakin tinggi Rpm maka di pastikan semakin tinggi Bit transfer rate sebuah HDD dan selama ini yang banyak saya temui adalah HDD dengan kecepatan Rpm berkisar 5400Rpm-7200Rpm , HDD juga memiliki ukuran fisik yang umum adalah 2,5 inch untuk komputer mobile dan 3,5 Inch untuk komputer desk.

HDD yang berfungsi sebagai media penyimpanan/storage pastinya memilik daya tampung atau kapasitas, Sekarang HDD sudah ada yang mencapai Tera Bit (TB). Berikut sedikit Ulasan tentang nilai satuan kapasitas HDD secara Umum:

Ø 1TB     = 1024 GB      (Giga Bit)
Ø 1GB     = 1024 MB     (Mega Bit)
Ø 1MB    = 1024 KB      (Kilo Bit)
Ø 1KB     = 1024 Bit








Bagian-Bagian HDD
Platter : Platter ini berbentuk seperti piringan/pelat yang tidak lain fungsinya adalah tempat menampung data yang di tulis, merupajan cakram padat, serta memiliki pola magnetis pada setiap sisi permukaanya, Platter ini juga mempunyai Track dan Sector yang mana ini adalah data penyimpanan file system, apa maksudnya?? Maksudnya adalah semisal kita punya HDD berkapasitas 320GB maka sebenarnya tidak bisa utuh di pergunakan 320GB nah kenapa..karena sector dan track mengambil alokasi dari ukuran HDD tersebut untuk system ID atau pengalamatan dari setiap data yang disimpan.


Spindle : spindle adalah tempat meletakkan platter, berbentuk seperti poros, spindle ini juga berfungsi memutar platter yang di gerakkan oleh spindle motor, seperti yang sudah saya bahas di atas RPM menentukan speed transfter rate sebuah HDD nah di spindle inilah yang memegan peran memutar sebuah platter.

Head : Head ini fungsinya tidak jauh berbeda dengan optik untuk membaca sebuah disc, namun bila di HDD head ini terdiri dari dua bagian 1 di atas platter yang satu di bawahnya karena sebuah HDD itu, arsitekturnya dual-layer.

Logic Board : kalo di artikan secara kasar ini berarti papan logika, nah memang fungsinya tidak jauh beda dengan motherboard, Logic Board ini juga memiliki bios untuk selanjutnya motherboard bisa mengenali HDD yang terkoneksi dengannya. Selain itu juga berfungsi sebagai papan pengoperasian dan switch daya dari PSU dan data dari Head HDD ke motherboard untuk selanjutnya di proses oleh processor.

Actuator Axis : Actuator Axis adalah sebuah poros untuk handle agar Head dapat membaca sector dan track dari HDD.

Ribbon Cable : Ribbon Cable adalah sebuah interface yang menghubungkan antara Logic board dan Head, yang fungsinya adalah sebagai jalur traffic data dari head menuju logic board dan di teruskan ke motherboard untuk selanjutnya di proses di processor.

IDE port : IDE port adalah interface dari hdd ke motherboard namun sekarang ini konektor jenis ini sudah mulai di ganti oleh SATA karena penggunaanya yang simple dan tidak merepotkan.

Setting jumper: Ini bisa di katakan sebagai switch dari sebuah HDD dimana maksudnya dalah bila suatu pc mempunyai dua HDD bahkan lebih, nah jumper inilah yang berfungsi sebagai pemisah antar mana yang master dan mana yang slave.

Power connector : Mungkin sebagain sudah mengerti apa gunanya port ini, dari namanya saja sudah power apalagi kalu bukan di pergunakan untuk memberi daya dari Power Supply ke HDD, sedikit ulasan daya yang masuk ke HDD antaranya:

-  12V, untuk menyuplai pergerakan motor seperti piringan dan head
-  5v, untuk menyuplai daya Logic board

PARTISI HDD


Partisi disk adalah bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses oleh DOS. Membagi partisi disk dilakukan apabila kapasitas penyimpanan dari disk melampaui batas yang bisa ditunjang oleh versi DOS yang dijalankan.Membagi partisi juga bisa digunakan untuk membagi ruang disk untuk pertimbangan keamanan dan pengorganisasian. Partition table yang mengandung informasi ini biasanya menempati sector pertama dari track pertama pada piringan pertama (head 0) dari hard disk. Ada satu atau lebih partisi yang digunakan untuk sistem operasi lain, seperti UNIX, dan karena itu tidak bisa diakses oleh DOS. Jika Anda membeli hard disk yang masih baru, biasanya oleh perusahaan penjualnya, hard disk itu sudah diformat. Akan tetapi tahukah Anda langkah apa saja yang dilakukan sebelum dilakukannya langkah pemformatan pada hard disk baru tersebut?

Sebelum sebuah hard disk dilakukan pemformatan, terlebih dahulu dipartisi agar dapat mengatur batasa-batasan yang digunakan serta besarnya kapasitas yang digunakan, dan setiap partisi ini juga mempunyai fungsi tersendiri. 

Adapun beberapa jenis partisi yang di kenal adalah sebagai berikut:
·         Partisi Primary biasanya digunakan sebagai Boot table yang pertama (drive C) yang berfungsi sebagai Master. Pada partisi ini akan diberikan sebuah sistem operasi agar dapat di-boot pada awal booting.
·         Partisi Extended merupakan partisi pembatas antara partisi Primary dan partisi Logical. Dalam pertisi Extended ini bukan sebuah drive, karena hanya berupa pembatas yang berfungsi memisalkan antara partisi Primary dan partisi Logical agar sistem operasi dapat membedakan antara drive C dan drive berikutnya, dan biasanya partisi Extended ini terdiri atas beberapa partisi Logical.
·         Partisi Logical merupakan bagian dari partisi Extended. Dalam partisi ini tidak terdapat sistem operasi seperti layaknya partisi Primary, karena sistem operasi tidak mengenal partisi Logical sebagai Boot table, walaupun kita dapat memberikannya sistem pada saat pemformatan. Partisi ini biasanya dikenal sebagai drive berikutnya.

Ada beberapa cara yang dilakukan, di antaranya dengan:
1.     Menggunakan perintah FDISK yang ada pada DOS
2.     Menggunakan hard disk utility
3.     Menggunakan software yang diberikan oleh perusahaan pembuat hard disk itu atau sering dikenal dengan DM (Disk Manager).
4.     Menggunakan PM (Partition Magic) untuk instalasi hard disk secara profesional, termasuk menambah, mengurangi, memunculkan partisi tanpa menghilangkan data tersebut, dan juga dapat mengubah file sistem hard disk tersebut dari FAT16 ke FAT32, HPFS, NTFS, LINUX, dan lain-lain.
5.     DOS 6.22
6.     DOS (Start-up) 95
7.     DOS (Start-up) 98
8.     Mempartisi hard disk di bawah 540 Megabyte
9.     Mempartisi hard disk di bawah 2,1 Gigabyte
10.   Mempartisi hard disk diatas 2,1 Gigabyte
11.   Prosedur secara umum dari partisi sebuah hard disk dengan fdisk ditunjukkan dalam diagram berikut.

Penggunaan Fdisk

Sebelum melakukan penginstalan suatu program maupun aplikasi dalam hard disk, pertama kali yang harus dilakukan adalah membuat partisi pada hard disk tersebut. Partisi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya menggunakan Disk Manager yang telah disediakan produsen hard disk, yaitu menggunakan software PartitionMagic, atau juga dapat menggunakan program FDISK yang dikeluarkan oleh Microsoft dan sering kita jumpai dalam DOS atau yang sering dikenal orang dengan Start-up. Di sini kita akan mencoba menjelaskan membuat partisi hard disk menggunakan perintah Fdisk.
Fdisk merupakan program berbasis MS-DOS yang digunakan untuk membuat partisi pada hard disk, dan di sini terdapat banyak fasilitas yang dapat digunakan apakah untuk membuat, mengubah, menghapus maupun menampilkan informasi partisi. Kemudian, pemotongan partisi yang banyak dapat kita berikan nama drivenya, misalkan C:, D:, E:, … dan seterusnya.
Sebelum melakukan pemartisian hard disk, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
Jika hard disk yang akan dipartisi masih baru dapat kita lanjutkan pemartisian langsung.
Jika hard disk tersebut merupakan hard disk kita satu-satunya dan berisi dapat, terlebih dahulu back-up datanya ke tempat lain. Ketika menjalankan perintah Fdisk tersebut, semua data di dalam hard disk secara otomatis akan terhapus dan ini sangat berbahaya sekali. Dengan demikian, pertimbangkan terlebih dahulu sebelum melakukannya.
Langkah-langkah penggunaan Fdisk adalah sebagai berikut:
1. Memunculkan prompt only dari A: (A:\>) menggunakan Start-up, kemudian ketik perintah Fdisk yang terdapat dari disket Start-up, lalu tekan Enter. Anda akan melihat di layar monitor seperti di bawah ini (lihat gambar 4.3)
2. Pada gambar di atas jawab pertanyaan:
Do you wish to enable large disk support (Y/N)……….? [Y]
Jika Y berarti hard disk yang akan dipartisi tersebut akan diberi System file FAT 32 dan jika N, berarti hard disk yang akan dipartisi diberi file sistem FAT 16 dan biasanya untuk jawaban Y digunakan pada hard disk yang memiliki kapasitas di atas 2,1 GB. Tekan Y, lalu tekan Enter.
3. Pilihan berikutnya menentukan pilihan perintah yang akan dijalankan nantinya (lihat gambar 4.4) Beberapa menu pilihan antara lain:
Create DOS partition or Logical DOS Drive: untuk memunculkan atau membuat partisi DOS maupun partisi yang Logical yang terdapat di dalam Extended.
Set active partition: untuk menentukan partisi yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai Boot table (yang akan di Booting)
Delete partition or Logical DOS Drive: untuk menghapus partisi baik itu partisi Primary, Extended, Logical maupun Non-DOS
Display partition information: untuk melihat tampilan informasi status partisi hard disk
Change current fixed disk drive; memilih hard disk yang mana akan dipartisi.
Menghapus Partisi Hard Disk
4. Langkah pertama melihat informasi partisi hard disk tersebut dengan menekan angka 4 pada keyboard, kemudian Enter.
Jika tampilan seperti gambar di atas artinya hard disk sudah ada partisinya (lihat gambar 4.5). sekarang, Anda boleh kembali ke menu utama dengan menekan tombol ESC.
5. Langkah selanjutnya menghapus partisi yang ada dengan menekan angka 3, lalu tekan Enter. Di sana akan terlihat beberapa pilihan seperti menu berikut ini:
Di sini terdapat beberapa pilihan, yaitu:
·         Delete Primary Dos Partition: untuk menghapus partisi Primary DOS.
·         Delete Extended DOS partition: untuk menghapus partisi Extended DOS.
·         Delete Logical DOS Drive(s) in the Extended DOS Partition: untuk menghapus partisi Logical Drive di dalam partisi Extended DOS.
·         Delete Non-DOS Partition: menhapus partisi yang bukan DOS atau yang tidak terdeteksi oleh sistem operasi DOS.

6. Terlebih dahulu, hapus partisi yang memiliki status yang paling akhir (misalkan Logical) agar dapat menghapus partisi yang berikutnya hingga partisi yang terakhir.
Tekan angka 3 untuk penghapusan Logical, lalu tekan Enter.
Di sana akan terlihat informasi peringatan bahwa data di rtisi Logical akan dilepaskan.
What drive do you want to delete……….? [ ]
Anda bisa menekan nama drivenya (D misalnya) sesuai dengan yang tertera pada layar informasi, lalu tekan Enter.
7. Setelah itu, isi nama label partisi sesuai dengan volume label yang tertera, lalu tekan Enter.
Enter Volume Label…………….? [ ]
Jika tidak terdapat volume labelnya, takan Enter saja langsung. Jika Anda memasukkan volume label berbeda dengan volume label yang tertera pada layar informasi, akan muncul pesan:
Volume label does not match
Jika volume labelnya sudah benar, akan muncul pesan:
Are you sure (Y/N)……….? [N]
Huruf N secara otomatis akan muncul, dan jika ingin menghapus tekan tombol Y lalu tekan Enter. Dengan demikian, partisi Logical tersebut akan terhapus, berikutnya akan muncul pesan:
All Logical drives deleted in the Extended DOS Partition.
Press Esc to continue
Jika pada kolom volume label terdapat informasi seperti !, @, #, $, %, &, *, kemungkinan besar hard disk tersebut terdapat virus (terinfeksi virus). Jika Anda memiliki lebih dari saru partisi di dalam Extended DOS Partition, pesan ini tidak akan muncul, pada menu berikutnya akan ada pertanyaan untuk menghapus partisi yang berikutnya…?
8. Jika tidak ada partisi yang lain, tekan Esc untuk melanjutkan. Setelah partisi Logical terhapus, tekan tombol Esc dua kali untuk kembali ke menu utama.
Pesan No Logical drives defined akan muncul bersamaan dengan drive yang telah diubah atau dihapus, (pesan ini akan muncul karena Extended partition masih ada)
Press Esc to continue.
9. Berikutnya menghapus partisi Extended.
Pada menu utama, tekan angka 3 pilihan Dele te partition or Logical DOS Drive, lalu tekan Enter.
10. Kemudian, tekan angka 2 pilihan Delete Extended DOS Partition, lalu tekan Enter.
Layar akan menampilkan informasi seperti berikut:
Pada pilihan ini, jawab pertanyaan:
Do you wish to continue (Y/N)……….? [Y]
Tekan tombol Y untuk menghapus partisi Extended, lalu tekan Enter. Akan muncul pesan:
Extended DOS Partition deleted
11. Setelah partisi Extended terhapus, Press Esc to continue untuk kembali ke menu utama.
Penghapusan yang dilakukan belum selesai keseluruhannya, masih ada satu partisi lagi yakni partisi Primary DOS.
12. Langkah berikutnya menghapus partisi Primary tersebut dengan menekan angka 3 kembali, lalu tekan Enter.
13. Berikutnya, tekan angka 1, lalu tekan Enter. Akan terlihat seperti Gambar 4.9.
Pada pilihan ini jawab pertanyaan:
What Primary partition do you want to delete……….? [1]
Sebelumnya ada peringatan bahwa dalam penghapusan partisi Primary DOS, data di dalam partisi tersebut akan dihapus, tekan Enter.
14. Setelah itu muncul pilihan berikutnya:
Enter Volume Label……….? [ ]
Isikan volume labelnya sesuai yang tertera pada layar kemudian tekan Enter.
15. Selanjutnya, tekan tombol Y, lalu tekan Enter. Partisi Primary DOS akan terhapus.
Are you sure (Y/N)……….? [N]
16. Kemudian, akan muncul pesan:
Primary Dos Partition deleted
Press Esc to continue
Penghapusan partisi telah selesai 100% complete. Tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama.

Membuat Partisi Hard Disk
·         Selanjutnya, membuat partisi pada hard disk, banyaknya partisi bergantung pada keinginan kita sendiri apah satu partisi atau lebih.
·         Tekan angka 1 (lalu tekan Enter) untuk membuat partisi hard disk, maka akan terlihat tampilan sebagai berikut:
·         Create Primary DOS Partition: untuk membuat partisi Primary sebagai partisi yang menjalankan sistem operasi dari Boot table yang ada.
·         Create Extended DOS Partition: untuk memunculkan partisi Extended atau partisi yang berikutnya yang terdiri atas beberapa Logical.
·         Create Logical DOS Drive(s) in the Extended DOS Partition: untuk memunculkan partisi Logical yang terdapat dalam Extended tadi.


Pilih pilihan yang pertama (lalu tekan Enter), akan muncul pertanyaan:
·         Do you with to use the maximum available size for a Primary DOS
·         Partition (Y/N)……….? [Y]
·         Jika Anda memiliki hard disk yang mempunyai kapasitas cukup besar dan ingin dibagi atas beberapa partisi, sebaiknya Anda pilih N agar dapat membagi partisi hard disk tersebut menjadi partisi yang lebih kecil, dan ini akan membantu Anda untuk memisahkan antara tempat penyimpanan program dan data.
·         Jika pilihan Anda Y maka tampilan berikutnya akan meminta Anda untuk melakukan restart (shut down) komputer Anda. Jika Anda memilih N, Anda akan diminta untuk memasukkan besarnya partisi dalam Megabyte (Mb) atau dalam Persen.
·         Isikan berapa persen yang Anda inginkan (80% misalnya) lalu tekan Enter, setelah itu akan muncul pesan:
·         Primary DOS Partition created, drive letters changed or added
·         Press Esc to continue
·         Setelah kembali ke menu utama, tekan angka 1 kembali (lalu tekan Enter).
·         Selanjutnya, tekan angka 2 (lalu tekan Enter), akan terlihat seperti gambar yang kapasitas tersisanya tinggal 20% lagi.
·         Untuk partisi Extended tersebut, masukkan jumlah keseluruhan yang ada (yang tersisa) jangan dipotong lagi karena ini akan menentukan partisi Logical nantinya.
·         Setelah partisi Extended didapat akan muncul pesan:
·         Extended DOS Partition created
·         Press Esc to continue
·         Sebuah pertanyaan apakah untuk partisi Logical, jumlah yang tersisa ingin Anda potong lagi menjadi beberapa partisi atau tidak…..? jika tidak, langsung tekan Enter.
·         Setelah itu akan muncul informasi:
·         All available space in the Extended DOS Partition is assigned to Logical drives.
·         Press Esc to continue


Mengaktifkan partisi
Langkah yang berikutnya yaitu
1.     Menetapkan partisi mana yang akan diaktifkan (partisi yang pertama yang akan dijadikan sebagai Boot record).
2.     Tekan angka 2 untuk membuat partisi yang aktif, lalu tekan Enter. Dengan demikian menu lain akan muncul dan menampilkan partisi yang ada. Anda dapat melihat drive C: yang diberi angka satu di belakangnya.
3.     Pilih partisi yang akan dijadikan Boot record (biasanya drive C), tekan angka 1 lalu tekan Enter.
4.     Jika semua partisi sudah ditentukan, tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama.
5.     Pilih pilihan ke-4 untuk melihat hasil partisi yang telah Anda tentukan, lalu tekan Enter.
6.     Setelah selesai, kembali ke (A:\). Formatlah drive C: dan seluruh partisi yang di buat tadi. Namun, terlebih dahulu Anda harus melakukan restart CPU Anda sebelum memformat hard disk tersebut.


Anda dapat memanfaatkan beberapa fasilitas (perintah tambahan) yang diberikan oleh FDISK di antaranya:
·         Fdisk /Status: menunjukkan status hard disk Anda saat ini.
·         Fdisk /X: mengabaikan Extended disk – access support. Gunakan perintah ini jika Anda mendapat pesan disk access or stack overflow.
·         Fdisk /Pri:100: membuat partisi Primary DOS sebesar 100MB.
·         Fdisk /Ext:500: membuat partisi Extended DOS sebesar 500MB.
·         Fdisk /Lgo:250: membuat partisi Logical Drive sebesar 250 MB.
·         Fdisk /Q: mencegah Fdisk untuk mem-booting secara otomatis setelah keluar dari Fdisk.


Memformat Hard Disk
Sebelum Anda dapat menggunakan hard disk Anda yang telah dipartisi, terlebih dahulu harus diformat dan ini merupakan keharusan sebelum data tersimpan dalam hard disk nantinya. Pemformatan hard disk ini bertujuan untuk menyiapkan media pemakaian dalam suatu disk yang nantinya akan digunakan sebagai media penyimpanan data.
Hard disk harus dipersiapkan untuk menerima data dalam format DOS. Program format DOS dirancang untuk melakukan ini. Untuk memulai format Dos pada hard disk, gunakan Parameter “/S” (Format C:/S). Hal ini dimaksudkan agar hard disk yang diformat DOS tadi diberikan sistem harnya drive C saja) agar dapat melakukan booting. Format DOS juga sering disebut format high-level.

Beberapa fasilitas (perintah tambahan) yang diberikan dalam perintah format ini diantaranya:
Format [d:] [/v: label] [/q] [/u] [/t:tr /n:st] [/b] [/s] [/f: uk]
Contoh:
·         Format c: /s
·         [d:] untuk lokasi drive dari disk yang akan diformat.
·         [/v: label] untuk memberikan label pada disk yang baru diformat.
·         [/q] untuk memformat secara cepat.
·         [/u] untuk memformat dan menghapus data yang ada.
·         [/f: uk] untuk memformat media disk dengan ukuran uk (disk).
·         [/b] untuk mencadangkan tempat sistem di disk.
·         [/s] untuk memberikan sistem pada disk yang baru diformat.
·         [/t: tr dan /n:st] untuk memformat disk dengan track (tr) per sisi dan sector (st) per track.
·         [/1] untuk memformat disk hanya satu muka saja
·         [/4] untuk memformat disk dengan ukuran 5.25 inci-360KB pada media disk berkapasitas lebih besar.
·         [/8] untuk memformat disk dengan ukuran 8 sector per track.


Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Gunakan Start-up untuk memformat hard disk yang telah dipartisi tersebut. Tunggu hingga muncul (A:\).
2. Format drive C: dengan memasukkan perintah format C: /s. Perintah ini akan memformat drive C dan memasukkan file sistem dalam drive C tersebut.
3. Jika pada saat pemformatan terdapat pesan seperti gambar berikut berarti hard disk Anda terdapat bad sector dan ini akan mengganggu kinerja hard disk Anda.
Selanjutnya, formatlah drive yang lain yang telah Anda buat tanpa menggunakan parameter perintah /s (tanpa memberi sistem).
4. Setelah melakukan restart komputer Anda tanpa menggunakan disket Start-up, muncul promt only dari C: (C:\) pada layar (pastikan hard disk bisa melakukan booting).

PERMASALAHAN 

Partisi disk adalah bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses oleh DOS. Membagi partisi disk dilakukan apabila kapasitas penyimpanan dari disk melampaui batas yang bisa ditunjang oleh versi DOS yang dijalankan.Membagi partisi juga bisa digunakan untuk membagi ruang disk untuk pertimbangan keamanan dan pengorganisasian. Partition table yang mengandung informasi ini biasanya menempati sector pertama dari track pertama pada piringan pertama (head 0) dari hard disk. Ada satu atau lebih partisi yang digunakan untuk sistem operasi lain, seperti UNIX, dan karena itu tidak bisa diakses oleh DOS. Jika Anda membeli hard disk yang masih baru, biasanya oleh perusahaan penjualnya, hard disk itu sudah diformat. Akan tetapi tahukah Anda langkah apa saja yang dilakukan sebelum dilakukannya langkah pemformatan pada hard disk baru tersebut?

Sebelum sebuah hard disk dilakukan pemformatan, terlebih dahulu dipartisi agar dapat mengatur batasa-batasan yang digunakan serta besarnya kapasitas yang digunakan, dan setiap partisi ini juga mempunyai fungsi tersendiri. 

Adapun beberapa jenis partisi yang di kenal adalah sebagai berikut:
·         Partisi Primary biasanya digunakan sebagai Boot table yang pertama (drive C) yang berfungsi sebagai Master. Pada partisi ini akan diberikan sebuah sistem operasi agar dapat di-boot pada awal booting.
·         Partisi Extended merupakan partisi pembatas antara partisi Primary dan partisi Logical. Dalam pertisi Extended ini bukan sebuah drive, karena hanya berupa pembatas yang berfungsi memisalkan antara partisi Primary dan partisi Logical agar sistem operasi dapat membedakan antara drive C dan drive berikutnya, dan biasanya partisi Extended ini terdiri atas beberapa partisi Logical.
·         Partisi Logical merupakan bagian dari partisi Extended. Dalam partisi ini tidak terdapat sistem operasi seperti layaknya partisi Primary, karena sistem operasi tidak mengenal partisi Logical sebagai Boot table, walaupun kita dapat memberikannya sistem pada saat pemformatan. Partisi ini biasanya dikenal sebagai drive berikutnya.

Ada beberapa cara yang dilakukan, di antaranya dengan:
1.     Menggunakan perintah FDISK yang ada pada DOS
2.     Menggunakan hard disk utility
3.     Menggunakan software yang diberikan oleh perusahaan pembuat hard disk itu atau sering dikenal dengan DM (Disk Manager).
4.     Menggunakan PM (Partition Magic) untuk instalasi hard disk secara profesional, termasuk menambah, mengurangi, memunculkan partisi tanpa menghilangkan data tersebut, dan juga dapat mengubah file sistem hard disk tersebut dari FAT16 ke FAT32, HPFS, NTFS, LINUX, dan lain-lain.
5.     DOS 6.22
6.     DOS (Start-up) 95
7.     DOS (Start-up) 98
8.     Mempartisi hard disk di bawah 540 Megabyte
9.     Mempartisi hard disk di bawah 2,1 Gigabyte
10.   Mempartisi hard disk diatas 2,1 Gigabyte
11.   Prosedur secara umum dari partisi sebuah hard disk dengan fdisk ditunjukkan dalam diagram berikut.

Penggunaan Fdisk

Sebelum melakukan penginstalan suatu program maupun aplikasi dalam hard disk, pertama kali yang harus dilakukan adalah membuat partisi pada hard disk tersebut. Partisi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya menggunakan Disk Manager yang telah disediakan produsen hard disk, yaitu menggunakan software PartitionMagic, atau juga dapat menggunakan program FDISK yang dikeluarkan oleh Microsoft dan sering kita jumpai dalam DOS atau yang sering dikenal orang dengan Start-up. Di sini kita akan mencoba menjelaskan membuat partisi hard disk menggunakan perintah Fdisk.
Fdisk merupakan program berbasis MS-DOS yang digunakan untuk membuat partisi pada hard disk, dan di sini terdapat banyak fasilitas yang dapat digunakan apakah untuk membuat, mengubah, menghapus maupun menampilkan informasi partisi. Kemudian, pemotongan partisi yang banyak dapat kita berikan nama drivenya, misalkan C:, D:, E:, … dan seterusnya.
Sebelum melakukan pemartisian hard disk, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
Jika hard disk yang akan dipartisi masih baru dapat kita lanjutkan pemartisian langsung.
Jika hard disk tersebut merupakan hard disk kita satu-satunya dan berisi dapat, terlebih dahulu back-up datanya ke tempat lain. Ketika menjalankan perintah Fdisk tersebut, semua data di dalam hard disk secara otomatis akan terhapus dan ini sangat berbahaya sekali. Dengan demikian, pertimbangkan terlebih dahulu sebelum melakukannya.
Langkah-langkah penggunaan Fdisk adalah sebagai berikut:
1. Memunculkan prompt only dari A: (A:\>) menggunakan Start-up, kemudian ketik perintah Fdisk yang terdapat dari disket Start-up, lalu tekan Enter. Anda akan melihat di layar monitor seperti di bawah ini (lihat gambar 4.3)
2. Pada gambar di atas jawab pertanyaan:
Do you wish to enable large disk support (Y/N)……….? [Y]
Jika Y berarti hard disk yang akan dipartisi tersebut akan diberi System file FAT 32 dan jika N, berarti hard disk yang akan dipartisi diberi file sistem FAT 16 dan biasanya untuk jawaban Y digunakan pada hard disk yang memiliki kapasitas di atas 2,1 GB. Tekan Y, lalu tekan Enter.
3. Pilihan berikutnya menentukan pilihan perintah yang akan dijalankan nantinya (lihat gambar 4.4) Beberapa menu pilihan antara lain:
Create DOS partition or Logical DOS Drive: untuk memunculkan atau membuat partisi DOS maupun partisi yang Logical yang terdapat di dalam Extended.
Set active partition: untuk menentukan partisi yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai Boot table (yang akan di Booting)
Delete partition or Logical DOS Drive: untuk menghapus partisi baik itu partisi Primary, Extended, Logical maupun Non-DOS
Display partition information: untuk melihat tampilan informasi status partisi hard disk
Change current fixed disk drive; memilih hard disk yang mana akan dipartisi.
Menghapus Partisi Hard Disk
4. Langkah pertama melihat informasi partisi hard disk tersebut dengan menekan angka 4 pada keyboard, kemudian Enter.
Jika tampilan seperti gambar di atas artinya hard disk sudah ada partisinya (lihat gambar 4.5). sekarang, Anda boleh kembali ke menu utama dengan menekan tombol ESC.
5. Langkah selanjutnya menghapus partisi yang ada dengan menekan angka 3, lalu tekan Enter. Di sana akan terlihat beberapa pilihan seperti menu berikut ini:
Di sini terdapat beberapa pilihan, yaitu:
·         Delete Primary Dos Partition: untuk menghapus partisi Primary DOS.
·         Delete Extended DOS partition: untuk menghapus partisi Extended DOS.
·         Delete Logical DOS Drive(s) in the Extended DOS Partition: untuk menghapus partisi Logical Drive di dalam partisi Extended DOS.
·         Delete Non-DOS Partition: menhapus partisi yang bukan DOS atau yang tidak terdeteksi oleh sistem operasi DOS.

6. Terlebih dahulu, hapus partisi yang memiliki status yang paling akhir (misalkan Logical) agar dapat menghapus partisi yang berikutnya hingga partisi yang terakhir.
Tekan angka 3 untuk penghapusan Logical, lalu tekan Enter.
Di sana akan terlihat informasi peringatan bahwa data di rtisi Logical akan dilepaskan.
What drive do you want to delete……….? [ ]
Anda bisa menekan nama drivenya (D misalnya) sesuai dengan yang tertera pada layar informasi, lalu tekan Enter.
7. Setelah itu, isi nama label partisi sesuai dengan volume label yang tertera, lalu tekan Enter.
Enter Volume Label…………….? [ ]
Jika tidak terdapat volume labelnya, takan Enter saja langsung. Jika Anda memasukkan volume label berbeda dengan volume label yang tertera pada layar informasi, akan muncul pesan:
Volume label does not match
Jika volume labelnya sudah benar, akan muncul pesan:
Are you sure (Y/N)……….? [N]
Huruf N secara otomatis akan muncul, dan jika ingin menghapus tekan tombol Y lalu tekan Enter. Dengan demikian, partisi Logical tersebut akan terhapus, berikutnya akan muncul pesan:
All Logical drives deleted in the Extended DOS Partition.
Press Esc to continue
Jika pada kolom volume label terdapat informasi seperti !, @, #, $, %, &, *, kemungkinan besar hard disk tersebut terdapat virus (terinfeksi virus). Jika Anda memiliki lebih dari saru partisi di dalam Extended DOS Partition, pesan ini tidak akan muncul, pada menu berikutnya akan ada pertanyaan untuk menghapus partisi yang berikutnya…?
8. Jika tidak ada partisi yang lain, tekan Esc untuk melanjutkan. Setelah partisi Logical terhapus, tekan tombol Esc dua kali untuk kembali ke menu utama.
Pesan No Logical drives defined akan muncul bersamaan dengan drive yang telah diubah atau dihapus, (pesan ini akan muncul karena Extended partition masih ada)
Press Esc to continue.
9. Berikutnya menghapus partisi Extended.
Pada menu utama, tekan angka 3 pilihan Dele te partition or Logical DOS Drive, lalu tekan Enter.
10. Kemudian, tekan angka 2 pilihan Delete Extended DOS Partition, lalu tekan Enter.
Layar akan menampilkan informasi seperti berikut:
Pada pilihan ini, jawab pertanyaan:
Do you wish to continue (Y/N)……….? [Y]
Tekan tombol Y untuk menghapus partisi Extended, lalu tekan Enter. Akan muncul pesan:
Extended DOS Partition deleted
11. Setelah partisi Extended terhapus, Press Esc to continue untuk kembali ke menu utama.
Penghapusan yang dilakukan belum selesai keseluruhannya, masih ada satu partisi lagi yakni partisi Primary DOS.
12. Langkah berikutnya menghapus partisi Primary tersebut dengan menekan angka 3 kembali, lalu tekan Enter.
13. Berikutnya, tekan angka 1, lalu tekan Enter. Akan terlihat seperti Gambar 4.9.
Pada pilihan ini jawab pertanyaan:
What Primary partition do you want to delete……….? [1]
Sebelumnya ada peringatan bahwa dalam penghapusan partisi Primary DOS, data di dalam partisi tersebut akan dihapus, tekan Enter.
14. Setelah itu muncul pilihan berikutnya:
Enter Volume Label……….? [ ]
Isikan volume labelnya sesuai yang tertera pada layar kemudian tekan Enter.
15. Selanjutnya, tekan tombol Y, lalu tekan Enter. Partisi Primary DOS akan terhapus.
Are you sure (Y/N)……….? [N]
16. Kemudian, akan muncul pesan:
Primary Dos Partition deleted
Press Esc to continue
Penghapusan partisi telah selesai 100% complete. Tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama.

Membuat Partisi Hard Disk
·         Selanjutnya, membuat partisi pada hard disk, banyaknya partisi bergantung pada keinginan kita sendiri apah satu partisi atau lebih.
·         Tekan angka 1 (lalu tekan Enter) untuk membuat partisi hard disk, maka akan terlihat tampilan sebagai berikut:
·         Create Primary DOS Partition: untuk membuat partisi Primary sebagai partisi yang menjalankan sistem operasi dari Boot table yang ada.
·         Create Extended DOS Partition: untuk memunculkan partisi Extended atau partisi yang berikutnya yang terdiri atas beberapa Logical.
·         Create Logical DOS Drive(s) in the Extended DOS Partition: untuk memunculkan partisi Logical yang terdapat dalam Extended tadi.


Pilih pilihan yang pertama (lalu tekan Enter), akan muncul pertanyaan:
·         Do you with to use the maximum available size for a Primary DOS
·         Partition (Y/N)……….? [Y]
·         Jika Anda memiliki hard disk yang mempunyai kapasitas cukup besar dan ingin dibagi atas beberapa partisi, sebaiknya Anda pilih N agar dapat membagi partisi hard disk tersebut menjadi partisi yang lebih kecil, dan ini akan membantu Anda untuk memisahkan antara tempat penyimpanan program dan data.
·         Jika pilihan Anda Y maka tampilan berikutnya akan meminta Anda untuk melakukan restart (shut down) komputer Anda. Jika Anda memilih N, Anda akan diminta untuk memasukkan besarnya partisi dalam Megabyte (Mb) atau dalam Persen.
·         Isikan berapa persen yang Anda inginkan (80% misalnya) lalu tekan Enter, setelah itu akan muncul pesan:
·         Primary DOS Partition created, drive letters changed or added
·         Press Esc to continue
·         Setelah kembali ke menu utama, tekan angka 1 kembali (lalu tekan Enter).
·         Selanjutnya, tekan angka 2 (lalu tekan Enter), akan terlihat seperti gambar yang kapasitas tersisanya tinggal 20% lagi.
·         Untuk partisi Extended tersebut, masukkan jumlah keseluruhan yang ada (yang tersisa) jangan dipotong lagi karena ini akan menentukan partisi Logical nantinya.
·         Setelah partisi Extended didapat akan muncul pesan:
·         Extended DOS Partition created
·         Press Esc to continue
·         Sebuah pertanyaan apakah untuk partisi Logical, jumlah yang tersisa ingin Anda potong lagi menjadi beberapa partisi atau tidak…..? jika tidak, langsung tekan Enter.
·         Setelah itu akan muncul informasi:
·         All available space in the Extended DOS Partition is assigned to Logical drives.
·         Press Esc to continue


Mengaktifkan partisi
Langkah yang berikutnya yaitu
1.     Menetapkan partisi mana yang akan diaktifkan (partisi yang pertama yang akan dijadikan sebagai Boot record).
2.     Tekan angka 2 untuk membuat partisi yang aktif, lalu tekan Enter. Dengan demikian menu lain akan muncul dan menampilkan partisi yang ada. Anda dapat melihat drive C: yang diberi angka satu di belakangnya.
3.     Pilih partisi yang akan dijadikan Boot record (biasanya drive C), tekan angka 1 lalu tekan Enter.
4.     Jika semua partisi sudah ditentukan, tekan tombol Esc untuk kembali ke menu utama.
5.     Pilih pilihan ke-4 untuk melihat hasil partisi yang telah Anda tentukan, lalu tekan Enter.
6.     Setelah selesai, kembali ke (A:\). Formatlah drive C: dan seluruh partisi yang di buat tadi. Namun, terlebih dahulu Anda harus melakukan restart CPU Anda sebelum memformat hard disk tersebut.


Anda dapat memanfaatkan beberapa fasilitas (perintah tambahan) yang diberikan oleh FDISK di antaranya:
·         Fdisk /Status: menunjukkan status hard disk Anda saat ini.
·         Fdisk /X: mengabaikan Extended disk – access support. Gunakan perintah ini jika Anda mendapat pesan disk access or stack overflow.
·         Fdisk /Pri:100: membuat partisi Primary DOS sebesar 100MB.
·         Fdisk /Ext:500: membuat partisi Extended DOS sebesar 500MB.
·         Fdisk /Lgo:250: membuat partisi Logical Drive sebesar 250 MB.
·         Fdisk /Q: mencegah Fdisk untuk mem-booting secara otomatis setelah keluar dari Fdisk.


Memformat Hard Disk
Sebelum Anda dapat menggunakan hard disk Anda yang telah dipartisi, terlebih dahulu harus diformat dan ini merupakan keharusan sebelum data tersimpan dalam hard disk nantinya. Pemformatan hard disk ini bertujuan untuk menyiapkan media pemakaian dalam suatu disk yang nantinya akan digunakan sebagai media penyimpanan data.
Hard disk harus dipersiapkan untuk menerima data dalam format DOS. Program format DOS dirancang untuk melakukan ini. Untuk memulai format Dos pada hard disk, gunakan Parameter “/S” (Format C:/S). Hal ini dimaksudkan agar hard disk yang diformat DOS tadi diberikan sistem harnya drive C saja) agar dapat melakukan booting. Format DOS juga sering disebut format high-level.

Beberapa fasilitas (perintah tambahan) yang diberikan dalam perintah format ini diantaranya:
Format [d:] [/v: label] [/q] [/u] [/t:tr /n:st] [/b] [/s] [/f: uk]
Contoh:
·         Format c: /s
·         [d:] untuk lokasi drive dari disk yang akan diformat.
·         [/v: label] untuk memberikan label pada disk yang baru diformat.
·         [/q] untuk memformat secara cepat.
·         [/u] untuk memformat dan menghapus data yang ada.
·         [/f: uk] untuk memformat media disk dengan ukuran uk (disk).
·         [/b] untuk mencadangkan tempat sistem di disk.
·         [/s] untuk memberikan sistem pada disk yang baru diformat.
·         [/t: tr dan /n:st] untuk memformat disk dengan track (tr) per sisi dan sector (st) per track.
·         [/1] untuk memformat disk hanya satu muka saja
·         [/4] untuk memformat disk dengan ukuran 5.25 inci-360KB pada media disk berkapasitas lebih besar.
·         [/8] untuk memformat disk dengan ukuran 8 sector per track.


Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Gunakan Start-up untuk memformat hard disk yang telah dipartisi tersebut. Tunggu hingga muncul (A:\).
2. Format drive C: dengan memasukkan perintah format C: /s. Perintah ini akan memformat drive C dan memasukkan file sistem dalam drive C tersebut.
3. Jika pada saat pemformatan terdapat pesan seperti gambar berikut berarti hard disk Anda terdapat bad sector dan ini akan mengganggu kinerja hard disk Anda.
Selanjutnya, formatlah drive yang lain yang telah Anda buat tanpa menggunakan parameter perintah /s (tanpa memberi sistem).
4. Setelah melakukan restart komputer Anda tanpa menggunakan disket Start-up, muncul promt only dari C: (C:\) pada layar (pastikan hard disk bisa melakukan booting).

PERMASALAHAN PADA HDD

PENYEBAB KERUSAKAN HDD
1. Faktor usia hardisk
Usia hardisk yang telah lama merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan hardisk. Hal ini sudah dapat dimaklumi. Namun, dengan perawatan yang tepat hardisk Anda akan lebih awet bahkan bisa kita wariskan kelak kepada anak dan cucu hehe
2. Over Heat
Panas yang berlebihan dapat memicu kerusakan hardisk. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hampir semua peralatan listrik mengalami efek samping terjadinya panas sebagai akibat dari perubahan energi listrik. Untuk mencegahnya kita dapat menggunakan pendingin tambahan pada hardisk. Harganya di pasaran pun relatif murah, kurang lebih hanya 15 ribu rupiah.
3. Jatuh atau terbentur
Terkadang tiba-tiba saja laptop kita jatuh atau hardisk yang kita bawa terbentur benda-benda keras lain saat melakukan pemindahan hardisk. Untuk menghindari hal ini Anda dapat membawa laptop menggunakan tas yang aman, atau saat memindahkan hardisk sebisa mungkin menghindari guncangan.
4. Shutdown tidak sesuai prosedur
Mematikan komputer dengan langsung mencabutnya dari steker dapat berakibat fatal untuk kondisi hardisk. Jadi pastikan Anda mematikan komputer dengan prosedur shutdown yang tepat.
5. Aktifitas Hardisk Berlebihan
Terlalu sering bermain game, memutar musik dan video berlama-lama dapat mengganggu kesehatan hardisk. Setidaknya Anda harus bijak dalam menggunakan komputer atau laptop.
6. Sering listrik padam dan listrik turun naik tidak stabil
Seringnya listrik padam yang mengakibatkan komputer mati mendadak dapat menyebabkan kerusakan hardisk. Jadi jika di daerah Anda listrik tidak normal silakan gunakan penngaman tegangan seperti UPS dan stavolt.
7. Membawa laptop dalam kondisi menyala
Saat latop dalam kondisi standby atau hibernate disarankan untuk tidak membwa laptop kemana-mana karena beresiko terkena guncangan berlebihan.
8. Terlalu Sering atau Tidak Sama Sekali Melakukan Defrag
Tujuan defrag adalah untuk melakukan perawatan hardisk, namun jika berlebihan melakukannya dapat menyebabkan bad sector pada hardisk. Di sarankan melakukannya 2-3 bulan sekali saja.
9. Harddisk Tidak di Rawat
File-file sampah seharusnya dibuang. File yang tidak tersusun rapi menyebabkan file saling menimpa dan head hardisk membaca dengan acak sebab susunan file tidak rapi. Hal ini dapat menyebabkan bad sector.
10. Sering melakukan instal dan uninstal program
Terlalu sering melakukan penginstalan program maupun uninstal program pada komputer dapat menyebabkan hardisk mudah mengalamai bad sector. Begitu juga terlalu over melakukan instal ulang.

BAD SECTOR

Penyebab Bad Sector pada Harddisk

Penyebab pertama terjadinya bad sector pada harddisk anda bisa jadi karena dalam mematikan komputer/laptop tidak secara normal. Baiknya mematikan komputer/laptop dengan mengklik tombol shutdown dari sistem operasi anda. Jangan sekali-kali langsung cabut kabel power atau langsung menekan tombol power on-off pada saat komputer/laptop sedang beroperasi.

Penyebab kedua mati listrik saat komputer sedang beroperasi, untuk anda yang tinggal di daerah rawan mati listrik dianjurkan menggunakan UPS. Untuk anda yang menggunakan laptop/notebook sebagai pc dianjurkan jangan melepas baterai anda saat menggunakan laptop/notebook, karena dapat merusak komponen laptop/notebook anda, untuk masalah baterai laptop/notebook anda dapat membaca artikel Controlling Battery Perlukah Melepas Baterai Laptop/Notebook?.

Penyebab ketiga adalah jarangnya maintenance komputer/laptop. Sekali-kali lakukanlah maintenance pada komputer/laptop anda seperti defrag harddisk. Kenapa? Ibarat kamar anda yang selimutnya tidak pernah dirapikan alias berantakan. Sama seperti harddisk, kinerjanya dapat menurun.

Penyebab keempat yaitu serangan virus. Serangan virus dapat menyebabkan merusaknya sistem operasi, virus yang dibiarkan dalam menyebabkan komputer sering hang dan restart paksa.

Penyebab kelima yaitu umur harddisk. Jika menurut anda harddisk anda sudah cukup lama disarankan backup file anda sebelum kinerja harddisk menurun.

Penyebab keenam adalah tegangan yang kurang/berlebihan. Jika tengangan power supply normal sesuai pemakaian komponen hardware dapat memperpanjang umur harddisk dan terhindar dari bad sector.

Penyebab ketujuh yaitu human error (kesalahan manusia) seperti terkena air atau jatuh saat memberiskan komputer/laptop.

Penyebab kedelapan tertarik medan elektromagnetik. Jika anda tidak menggunakan case pada komputer anda hindari penaruhan harddisk dari area yang mengandung magnet, seperti speaker, ponsel, dll.

Bagaimana Cara Mengatasi Bad Sector Harddisk ?

Berikut ini adalah salah satu Cara Memperbaiki Bad Sector Pada Harddisk yang disajikan dengan cara dan pemahaman yang sangat mudah untuk anda praktekkan.

Dalam tahap ini anda perlu beberapa software pendukung seperti HDD Regeneration yang akan kita pakai sebagai alat untuk memperbaikinya. Jika belum punya silahkan kamu Download [Disini]. password : ebookkomputer

Silahkan install sampai berhasil di komputer/laptop anda software tersebut,kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini :

  • Sebaiknya anda memperbaiki harddisk yang ada bad sector-nya di komputer lain. (karena biasanya yang terdapat bad sector itu drive di mana sistem disimpan).
  • Jalankan program HDD Regenerator.
  • Setelah itu pilih pilihan Click here to repair physical bad sectors on damaged drive surface directly under Windows (XP/Vista)

Mengatasi Bad Sector Harddisk

selanjutnya pilih harddisk yang akan kita perbaiki (jika kita memperbaikinya di komputer lain, maka pilihlah harddisk kedua), lalu tekan Start Process.

Mengatasi Bad Sector Harddisk

Next setelah itu anda akan masuk ke mode DOS, tekan tombol 1 untuk memperbaiki harddisk, lalu tekan enter

Mengatasi Bad Sector Harddisk

Selanjutnya tentukan dari sector mana anda akan memperbaiki, masukkan saja tombol 0 untuk memperbaiki sektor dari awal harddisk. lalu tekan enter

Mengatasi Bad Sector Harddisk

























Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews